Queensland: Pakar kesehatan pada umumnya sepakat buah nanas mengandung enzim-enzim yang dapat membantu melancarkan pencernaan. Namun, para ilmuwan di Institut Riset MedisQueensland, Australia baru-baru ini, meneliti khasiat lain dari buah yang memiliki kulit bersisik itu। Para Ilmuwan menemukan bahwa di dalam bonggol nanas terdapat dua molekul yang dapat mengobati kanker.Molekul pertama dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membunuh sel-sel kanker. Sedangkan molekul lainnya menghentikan perkembangan protein sebanyak 30 persen dalam berbagai kasus penyakit kanker. Termasuk di antaranya kanker payudara, kanker paru-paru, kanker usus, dan kanker ovarium.
Hidrokarbon polisiklik aromatic tertentu ada yang bersifat karsinogenik, artinya ada yang bersifat kanker. Senyawa ini dapat menghasilkan tumor pada tikus dalam waktu yang sangat singkat meskipun hanya sedikit yang dioleskan pada kulitnya. Hidrokarbon karsinogenik ini tidak hanya terdapat pada tar batu bara, melainkan juga pada jelaga dan asap tembakau dan dapat terbentuk dalam daging baker. Efek biologisnya telah diketahui sejak lama, yaitu sejak 1775, ketika jelaga didefinisikan sebagai penyebab kanker zakar para pembersih cerobong. Kejadian kanker bibir dan jantung juga dijumpai pada pengisap rokok. [selengkapnya]
Perkembangan penelitian di bidang bioenergi, bukanlah barang baru di dunia ini. Penjajakan peluang aplikasi bioenergi untuk di industrialisasi telah lama didengungkan, dan sekarang telah memasuki tahapan produksi secara massal dan siap di komersialisasikan. Diharapkan dalam beberapa tahun mendatang, bioenergi akan menjadi alternatif dan mampu bersaing dengan minyak dan gas bumi (migas) dalam mempertahankan ketahanan energi di dunia.